y a n g b a c a b l o g i n i w a j i b k o m e n :D


Belanda dengan manajemen "berat"-nya


.




Lihat ke depan terbayangkan Negara Belanda

Lihat ke kiri terpikir inovasi Belanda

Lihat ke kanan berfikir penyusunan antara inovasi yang menjadi informasi dan menarik

Lihat kebelakang begitu banyak dorongan untuk menambah pengalaman pendidikan.

Udah kayak orang jatuh cinta, karena dimana mana yang terbayang oranye, tulip, keju, bendungan, dan berbagai referensi inovasi di Belanda yang paman saya berikan.

Terngiang ucapan oom Rene yang berkata “I hope you win the competition”
Yaahh mendapat spirit dari paman jauh yang terasa dekat itu-pun sudah berasa berada di Belanda, karena itu obrolan via telepon dari Belanda (hahaha). But really appreciate what oom Rene do for me . beliau banyak memberi link-link mengenai Belanda di sela kesibukannya. Saya jadi merasa figur alm wa Ajat ada lagi, sosok laki laki tua yang selalu memberi semangat dan selalu berfikir positif. Sosok “ayah besar” yang tak lupa untuk selalu menghubungkan kami keluarga besar di Indonesia dengan keluarga besar di Belanda. Dengan cara apapun ia ingin agar kita bisa berkomunikasi walaupun jarak memisahkan kita, halah .. tapi bener big thanks buat oom Rene karena mau memberi banyak informasi yang menjadi referensi tulisan tulisan saya tentang Belanda selama ini di blog ini :)

Yang bisa membuat mimpi mimpi saya menjadi semakin tinggi …

Dan di kesempatan terakhir ini saya ingin membahas mengenai salah satu inovasi Belanda yang mungkin perlu kita ketahui, hehe semoga bermanfaat :D

Bukan lagi tentang Dam. Masih berkaitan dengan pendidikan dan inovasi. Apapun yang mempunyai hasil pasti merupakan hasil dari sebuah proses yaitu pendidikan. Hehe

Nah yang satu ini merupakan inovasi yang banyak diinginkan orang, sudah menyebar memang dan banyak sekali jenisnya. Produk-produk pelangsing sudah banyak beredar di dunia tapi kali ini mengenai manajemen makanan dalam mengatasi obesitas.

Seperti banyak kita ketahui, kebanyakan wanita takut gemuk. Dan menurut saya kali ini diet itu penting, bukan hanya untuk wanita tapi laki-laki juga. Bukan untuk mengecilkan badan sekecil-kecilnya dari badan yang paling kecil yang pernah ada. Tapi untuk menyeimbangkan tubuh agar tetap sehat. Agar tidak ada masalah obesitas.

Karena kegemukan dan obesitas meningkat dengan sangat cepat di seluruh dunia. Tahun 2005 saja, ada sekitar 1.600 juta orang dewasa yang berusia 15 tahun keatas mengalami kelebihan berat badan. Itu berarti setidaknya ada 400 juta orang yang terkena obesitas.

World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2015 sekitar 2300 juta orang dewasa akan kelebihan berat badan dan lebih dari 700 juta akan obesitas. Anak obesitas dicemaskan memiliki kesempatan yang lebih tinggi pada kematian dan kecacatan di masa dewasa.

Penyebab mendasar dari kelebihan berat badan dan obesitas adalah ketidakseimbangan energi antara kalori yang dikonsumsi dan yang dikeluarkan dengan gerak badan seperti olahraga atau pergerakan tubuh. Seperti yang kita ketahui kebanyakan orang sekarang ini baru bangun tidur aja udah ada di depan komputer, sibuk dengan pekerjaannya atau hanya bermain menelusuri info terbaru yang ada dalam dunia maya.

sebaiknya hal yang seperti itu diimbangi dengan olahrga, atau paling nggak gerak badan. Kalau saya sebagai anak muda yang enerjik sih (ce ilaaahhh) kadang suka nari nari di depan kaca. Mumpung masih muda :p

Selain itu juga kegemukan sudah menjadi masalah bagi sebagian orang yang sangat memperhatikan penampilan, tapi yang lebih penting lagi kegemukan dapat menimbulkan risiko kesehatan. Dari result tersebut Belanda mengadakan sebuah program pengembangan dan teknologi mengenai manajemen berat badan yang pastinya difokuskan pada makanan yang di konsumsi.

Dengan inovasi cara diet baru yang diteliti oleh TNO (Toegepast Natuurwetenschappelijk Onderzoek) atau yang biasa disebut “Netherlands Organization for Applied Scientific Research”. Penelitian dari Dr. M. Radonjic dan timnya di TNO pernah mengumumkan bahwa bentuk tubuh dari orang yang kelebihan berat badan ada hubungannya dengan distribusi lemak dalam tubuh.

Dan distribusi lemak di setiap tubuh orang itu berbeda-beda. Perbedaan itu juga mempengaruhi cara diet yang berbeda pada bentuk tubuh yang berbeda.

Ada dua jenis badan gemuk yaitu bentuk apel, dan pir.


http://www.nfia.com/fft/200912/article7.php
gambar kiri ke kanan : bentuk badan apel, bentuk badan pir

Ternyata tidak hanya dengan klasifikasi golongan darah saja, tapi Belanda membuat inovasi berdasarkan bentuk tubuh. (wow)

Misalnya orang yang kelebihan berat badannya berbentuk apel, bisa diet dengan menghindari segala jenis gorengan, permen, es krim, minuman bersoda. Yang baik dimakan untuk tubuh berbentuk apel adalah buah dan sayuran kecuali kentang, produk produk yang terbuat dari gandum, telur, dan salmon.

Namun orang yang berbentuk tubuh seperti buah pir hindari makanan berlemak seperti daging berlemak, susu, keju dan mentega. Lebih baik mengkonsumsi buah-buahan, gandum, beras merah, dan makanan berprotein seperti ikan tuna, salmon, daging ayam tanpa kulit atau daging sapi yang diiris tanpa tanpa lemaknya.

Pola diet ini bukan hanya dipercaya dapat menurunkan berat badan, tapi juga bisa membuat orang jadi tidak merasa tertekan, bahagia dan lebih tenang. Sepertinya makanan memang berpengaruh juga pada mood kita.

Jadi apakah bentuk badan anda apel apakah pir?
Saya sendiri jadi tertarik untuk mencobanya .

3 Responses to “Belanda dengan manajemen "berat"-nya”

  1. Bahan tulisan kamu makin mendetail ky, like this lah pokoknya sama bahan tulisan yg ini, saran aku kalo bisa bedah lagi ampe akar2 nya sky setiap topik bahasannya. cari lagi yg inovatif. sisi sisi yang banyak orang belum tau tentang belanda, misal tentang pemerintahannya atau kebiasan masyarakatnya..hehe yg jelas ak bantu doa biar kamu menang..ntar klo menang bisa sekolah di Belanda, oleh2 ya jng lupa hihihihi

  2. Aku pir... *bangga? loh* Kog ga boleh keju dan susu.. ntar klo osteoporosis gimana? Btw salam kenal

  3. genial says:

    jd penasaran.. perasaan nulis ttg belanda terus nii ;(

Your Reply